5 (lima) Tujuan Wisata Budaya di Kabupaten Ketapang yang Wajib Dilirik

6293
Peta Kabupaten Ketapang. Foto dok. UAJY

Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Kabupaten ini memiliki ragam etnis, tradisi, adat dan budaya. Keberagaman ini dibuktikan dengan adanya rumah adat Melayu, rumah adat Dayak, Tua Pek Kong untuk etnis Tionghua dan simbol pemersatu suku bangsa yaitu terdapat tugu ‘tolak bala’ yang di bangun pada tahun 2000 sebagai wujud perdamaian dalam konflik etnis 1998 (disbudparpora, 2016). Hadirnya kerajaan tua yang dikenal dengan kerajaan Hulu Sungai menambah lengkapnya Sejarah (history) di Ketapang.

Ketapang juga dikenal memiliki jalur perdagangan yang bisa dikata cukup strategis, hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang hadir silih berganti di era Kerajaan Tanjung Pura kala itu membuat keberagamanan menjadi pemersatu di daerah ini.

Adat dan budaya di Kabupaten Ketapang sangat layak untuk dilestarikan yang menjadi daya tarik wisata dan pelestarian budaya.

Berikut  beberapa wisata budaya yang ada di Kabupaten Ketapang :

Rumah Adat Dayak

Rumah Betang (Foto: IST / Dok. Andoyo)

Rumah adat Dayak, terletak di jalan lingkar kota Kabupaten Ketapang dengan jarak tempuh kurang lebih 15 menit dari pusat kota. Rumah adat ini memiliki ciri khas rumah Betang yaitu khas Gerai desa Gema Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang.

Keunikan dari bangunan tersebut terdapat pada gaya bangunan yang memanjang dan memiliki trap (tingkatan) disetiap lantainya sesuai dengan fungsi dan kegunaan dalam adat kebiasaan masyarakat. Hal tersebut bisa terlihat dari ukir-ukiran yang tergambar di tangga rumah, pintu rumah, dinding dan bumbung atap menjadi salah satu keunikan yang ada.

Rumah adat Dayak ini bisa dinikmati oleh wisatawan untuk belajar sejarah, budaya dan nilai arsitektur bangsa Dayak sebagai ilmu pengetahuan.

Rumah Adat Melayu

Rumah Adat Melayu Ketapang. (Foto: Monga/Pit)

Rumah adat Melayu ini terletak di jalan lingkar kota Kabupaten Ketapang dengan jarak kurang lebih 15 menit dari pusat kota.

Rumah adat Melayu ini bergayakan bangunan kesultanan yang memiliki fungsi dari setiap ruang dengan peruntukkan sesuai dengan adat istiadat Melayu.

Tugu Tolak Bala

Tugu Tolak Bala di Ketapang. (Foto: Monga/ADN)

Tugu Tolak Bala terletak di jalan A.Yani Kabupaten Ketapang. Tugu Tolak Bala ini adalah tugu yang memiliki bahan dari kayu belian (kayu ulin/besi) dan terlihat seperti sebuah tiang yang berdiri kokoh.

Tugu yang dihiasi dengan balutan ukiran-ukiran dayak dan memiliki arti pada masing-masing sisinya. Tugu Tolak Bala juga memiliki simbol perdamaian dan simbol ‘menolak bala’ bagi masyarakat Kabupaten Ketapang.

Menolak bala itu sendiri memiliki berbagai macam arti, salah satunya adalah dengan melakukan ritual adat.

Masyarakat percaya bahwa dengan melakukan hal tersebut dapat mencegah terjadinya bahaya maupun bencana.

Cap Go Meh

Acara Cap Go Meh di Ketapang, salah satunya festival naga. (Foto : IST/dok. Lingga Rimba)

Cap Go Meh merupakan ritual budaya Tionghoa yang rutin diperingati yang dimulai setelah 15 hari setelah hari raya Imlek.

Adapun atraksi budaya dari kegiatan ini ialah Tatung (loya), atraksi naga, barongsai, dan pawai lampion yang dikemas dalam satu hari.

Kegiatan ini memiliki arti penting bagi masyarakat bahwa dengan adanya kegiatan ini dipercaya dapat menolak bala atau membersihkan lingkungan dari segala macam roh jahat.

Gawai  Dayak

Adat penyambutan tamu (Kutomaro) adat masyarakat Pesaguan Ketapang. (Foto: IST/dok. DAD Ketapang)

Gawai Dayak adalah kegiatan tahunan yang menampilkan ragam kegiatan seperti kesenian, adat istiadat dan perlombaan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya adat Dayak.

 

 

 

Festival Budaya Melayu

Festival Keraton Matan Tanjungpura ke-III , 18 Oktober 2014. (Foto:IST / dok. Kraton Matan)

Festival Budaya Melayu sama halnya merupakan kegiatan tahunan. Kegiatan Festival budaya Melayu biasanya menampilkan kesenian, adat istiadat dan perlombaan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya adat Melayu.  (Monga.id)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini