Hutan Sebagai Satu Kesatuan dan Nafas Semua Makhluk yang Tak Boleh Hilang

1813
Pohon Dipterocarp yang tumbuh di habitat hidupnya di Gunung Palung. (Foto dok. IST/Tim Laman, YP).

MONGA.ID-Ketapang, Hutan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam tatanan kehidupan makhluk hidup karena ia adalah nafas hidup semua tanpa terkecuali, yang tak boleh hilang lenyap begitu saja.

Hutan yang tumbuh menjulang tinggi apabila boleh dikatakan memiliki dan menyimpan berjuta manfaat bahkan rahasia bagi kehidupan makhluk hidup.

Memiliki manfaat yang tidak terkira berupa kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan itu sudah pasti disediakan sebagai pemenuhan kebutuhan makhluk hidup, dengan syarat tidak serakah. Sedangkan rahasia yang tersimpan dari hutan adalah tentang keindahannya yang tidak akan pernah hilang dan selalu ada.

Data mencatat, Indonesia memiliki 109 juta hektar hutan hujan tropis dunia atau dengan kata lain 10 % dari total hutan hujan dunia ada di Indonesia. Dengan luasan yang cukup besar tersebut tentu hutan hujan (hutan tropis) memiliki dan menyimpan banyak manfaat bagi semua makhluk hidup lainnya.

Sumber makan (pakan) bagi satwa misalnya. Tidak hanya itu, hutan sebagai tempat hidup bagi 12% mamalia, 16% dari reptil dan herpertofauna, 1.519 spesies burung. Apabila boleh dikata hutan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai nafas yang juga tidak boleh hilang.

Mengapa hutan jika boleh dikata sebagai satu kesatua yang tidak terpisahkan?.

Pertama, Sang Pencipta Maha segalanya (Tuhan Yang Maha Kuasa) menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya menjadi satu kesatuan yang tidak boleh terpisahkan satu dengan yang lainnya. Hutan sebagai rumah makhluk hidup sekaligus juga sebagai nafas yang tidak boleh hilang hingga kapan pun. Jika salah satunya hilang maka akan berdampak atau berpengaruh kepada makhluk lainnya.

Kedua, Hutan sebagai sumber nafas kehidupan karena hutan sebagai penyedia oksigen, adanya udara maka semua makhluk dapat hidup, termasuk kita manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen atau udara.

Ketiga, Hutan sebagai penopang hidup manusia. Tersedianya hutan menjamin keamanan, kenyamanan bagi manusia dalam menjalani tatanan kehidupan. Hutan sebagai penampung dan penyerap dan penyedia sumber air. Bayangkan jika hidup kita tanpa air, apa jadinya.

Keempat, hutan sebagai penyangga kehidupan manusia, karena hutan sebagai tempat bernaung, berlindung oleh manusia agar terbebas dari berbagai persoalan lebih khusus bencana alam yang terjadi karena ulah manusia. Akan tetapi, apabila hutan masih tersedia dan terjaga dengan baik maka hutan akan melindungi dan mampu menjadi penopang.

Kelima, hutan sebagai pencegah atau penangkal dari terjadinya pemanasan global atau perubahan iklim. Bumi sebagai tempat berpijak (tempat hidup) semua makhluk hidup sudah semstinya untuk di pelihara dan dijaga oleh siapa saja tanpa terkecuali.

Keenam, hutan hujan tropis memiliki kekayaan keanekaragaman hayati berupa tumbuhan dan hewan yang bisa dijadikan sebagai perpustakaan alam serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran/ilmu pengetahuan. Selain juga tumbuh-tumbuhan di hutan memiliki manfaat salah satunya adalah tanaman obat (tanaman herbal). Sedangkan satwa yang ada di hutan sebagai salah satu fungsinya sebagai penyebar biji yang mana hutan bisa terus berlanjut karena satwa. Orangutan, enggang, kelasi, kelempiau dan jenis burung lainnya merupakan petani hutan yang dapat merawat dan menanam kembali hutan secara langsung atau pun tak langsung dari buah-buahan hutan yang mereka makan.

Ketujuh, Hilangnya hutan berarti memutus mata rantai kehidupan makhluk hidup. Jika hutan hilang (habis) maka salah satu atau banyak diantara makhluk hidup lainnya tidak bisa bertahan atau bahkan bisa punah. Hal lainnya apabila hutan hilang lenyap maka dampak sebab akibat seperti banjir, tanah longsor akan terjadi.

Sebagai pengingat, satu kesatuan makhluk hidup dan tidak terkecuali hutan sejatinya harus tetap ada hingga selamanya. Peran serta dari semua pihak berperilaku bijaksana terhadap semua makhluk hidup sudah barang tentu sangat diperlukan. Saat ini, hutan Indonesia menjadi tugas semua dan bersama pula untuk menjaga, menyelamatkan dan melestarikannya. Mengingat, hutan tempat kita berpijak ini pula maka kita pun menerima secara gratis manfaatnya secara langsung atau pun tak langsung. Sebaliknya jika hutan sebagai sumber nafas kehidupan hilang lenyap maka kita semua akan menerima dampak langsungnya. Ayo lestarikan hutan kita, karena ia adalah nafas hidup yang tak boleh hilang. Semoga saja hutan sebagai nafas bisa lestari hingga selama-lamanya, amin…

(MONGA.ID/Petrus Kanisius)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini