Catatan : Fenomena Pengunjung dan Pedagang Kaki Lima di Jembatan Pawan V

1119
Tampak terlihat para pengunjung, penjual dan pengendara yang melintas memadati ruas jalan di Jembatan Pawan V. Foto dok : IST/Dwi Za Bagastia-MONGA.ID

MONGA.ID-KETAPANG, Setelah rampung pengerjaan otomatis Jembatan Pawan V terlihat ada fenomena baru yaitu pengunjung hingga pedagang kaki lima.

Boleh dikata ini fenomena, Tengok saja menjelang senja setiap hari Sabtu atau pun hari Minggu di jembatan Pawan V dipenuhi oleh lautan manusia. sah-sah saja jembatan boleh dikunjungi oleh siapa saja tetapi sejatinya bahu jalan atau di dekat jembatan tidak untuk menjadi tempat berjualan atau pun bukan tempat untuk tempat membuang sampah.

Tak jarang terlihat para pengunjung tumpah ruah dan menyulitkan par pengendara yang hendak melalui jembatan tersebut.

Memang seperti yang kita tahu para penjual kaki lima berjualan untuk mencari nafkah atau pun rejeki tetapi sebaiknya tidak harus mengganggu jalur lalu lintas terlebih bahu jalan jembatan.

Sejatinya jembatan fungsi utamanya sebagai tempat untuk dilalui oleh orang atau pun kendaraan. Lantas bagaimana dengan para pedagang kaki lima di jembatan Pawan V ?.

Terlihat jalur di Jembatan Pawan V Padat merayap. Pengujung, penjual dan pengguna jalan berbaur menjadi satu, tentu ini sangat membahayakan. Foto dok : Dwi Za Bagastia/monga.id

Ada beberapa pengaruh kirannya jika di sekitar jembatan dijadikan tempat untuk berjualan/berdagang diantaranya :

  1. Keberadaan pedagang bisa membahayakan kendaraan yang melintas,
  2. Dikhawatirkan sampah akan sangat banyak yang tidak tertangani karena otomatis dari sisa-sisa berbelanja atau pun pengunjung tidak semua bisa terpantau,
  3. Sungai di Sekitar jembatan Pawan V bisa terkontaminasi oleh sampah-sampah, karena tidak sedikit dari para pengunjung entah sadar atau pun tidak sadar membuang sampah di sekitar jembatan yang jaraknya sangat dekat dengan sungai yang menjadi nafas hidup masyarakat,
  4. Selanjutnya juga jembatan tidak menjadi tempat untuk keramaian karena jalur lalu lintas pengendara yang bisa saja membahayakan,
  5. Diperlukan kesadaran dari semua pihak lebih khusus para pengunjung dan pedagang kaki lima untuk tidak membuang sampah sembarangan,
  6. Berharap jembatan tetap menjadi fungsi utamanya sebagai jalur lalu lintas (penghubung) yang tanpa hambatan.
  7. Jembatan acap kali menjadi tempat kongko-kongko bagi anak remaja yang tentunya sangat membahayakan.

Fenomena ini terjadi sebagai gambaran bahwa sesungguhnya masyarakat kita sangat haus akan hiburan. Mengingat pula tidak sedikit oknum para pengunjung yang datang ke Pawan V hanya sekedar untuk berswafoto belaka tanpa melihat pengaruh yang ada (soal kesadaran buang sampah, soal kelancaran lalu lintas dan  mungkin juga keamanan serta ketertiban).

Di Jembatan Pawan V terlihat Padat merayap (lautan manusia) sebagai fenomena pengunjung, pedagang dan pengendara yang berbaur . Foto dok : Dwi Za Bagastia/MONGA.ID

Satu harapan terkait hal ini sesungguhnya, perlunya perhatian dari semua pihak menjadi penting untuk dilakukan. Mengingat, jika tidak diperhatikan persoalan ini akan terus berlanjut dan bisa saja Jembatan Pawan V menjadi tempat yang semerawut, kotor dan menjadi tempat produksi sampah.

Semoga ada kesadaran bagi pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bagi pedagang kaki lima agar tidak berjualan di jembatan atau di sekitar jembatan karena sangat berbahaya (membahayakan diri dan orang lain). Buatlah Ketapang yang indah dan terbebas dari sampah. Semoga saja…

Catatan monga.id untuk awal tahun 2019

Liputan : Dwi Za Bagastia

Editor : Petrus Kanisius

MONGA.ID

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini