Pintar Pemilu dan Demokrasi, Perlu!

1176
Top Manajemen CU Pancur Solidaritas yang berkunjung ke Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Kabupaten Ketapang bersama Komisioner KPU, Alkap Pasti. (Foto:IST)

Demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyat? Benarkah? Benarkah Pemilu sekarang lebih transparan dan merangsang? Bagaimana tahapan Pemilu? Sistemnya? ….Yuk belajar semuanya, di Rumah Pintar Pemilu KPU Kabupaten Ketapang.

Tahun 2015, KPU RI membuat sebuah terobosan, yakni membuat Rumah Pintar Pemilu sebagai pilot project di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Ini adalah sebuah bentuk pendidikan pemilih, dengan memanfaatkan ruang bangunan yang ada, untuk memberikan informasi tentang apa itu Pemilu, Demokrasi, nilai-nilainya.

Beberapa waktu lalu, Top Manajemen CU Pancur Solidaritas berkunjung ke Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Kabupaten Ketapang. CU atau Crdeit Union adalah lembaga pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Mereka mengembangkan ekonomi anggota, selain itu juga sikap kritis dan mandiri. Sikap mandiri ini sangat penting bagi proses demokratisasi. Dan juga penting dalam pelaksanaan Pemilu. Kedua lembaga ini, berkomitmen untuk membantu menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi dan Pemilu yang jujur dan adil.

sekelompok Pengurus OSIS SLTA di Kota Ketapang sedang mendapatkan penjelasan dari Komisioner KPU Kabupten Ketapang, Alkap Pasti (Foto:IST)

Sebelumnya, sekelompok Pengurus OSIS SLTA di Kota Ketapang juga mengunjungi RPP Ketapang. Mereka melihat dan mencatat informasi, mendiskusikannya. “Pemilu itu tanggungjawab kita semua. Bagi yang sudah memenuhi ketentuan untuk memilih, sebaiknya memilih”, demikian Ogi, seorang siswa pengurus OSIS.

Tahun depan akan dilaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat. Akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018. Seorang siswa menanya, berapa biaya Pilgub. Yang lain menjawab, ternyata biaya Pemilu itu mahal juga. Yang lain menambahkan, mahal, tetapi itulah bagian penghargaan terhadap hak dan kedaulatan warga negara.

Di masa akhir kunjungan, umumnya pengunjung baru menyadari proses Pemilu dan tahapannya. Nilai-nilai apa yang perlu di kedepankan, bagaimana KPU mengurus Pemilu menjadi Pemilu yang jujur, adil dan terbuka. “ Kami mendapat banyak informasi tentang Demokrasi dan Pemilu. Kami akan memilih nanti”, demikian seorang siswa putri. (Monga/KONTRIB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini