Sebuah Perenungan: Bencana Ekologis Hakikatnya tidak Pilih Kasih

1917
Sebuah Perenungan Bencana Ekologis Hakikatnya tidak Pilih Kasih. Foto dok. Hendrikus Adam, Walhi Kalbar

Monga.id-Bencana ekologis banjir di Tanjung, Kecamatan Jalai Hulu, Kabupaten Ketapang akhir Agustus lalu bukan hanya menyebabkan bangunan dan fasum rusak parah. Namun, juga berhasil merubah bentang alam sekitar pemukiman warga.

Tanjung (lekukan/tikungan pada sungai) di kampung (dusun) Tanjung pun terputus sehingga membentuk saluran air baru layaknya sungai. Sementara pada aliran ‘sungai baru’ yang terbentuk akibat terjangan banjir ekatrim beberapa waktu lalu tersebut, sejumlah bangunan rumah ambruk terkulai.

Tanjung yang terputus dengan diikuti ambruknya sejumlah bangunan rumah dan fasilitas umum yang terjadi tidak dapat ditolak. Usaha yang mungkin dilakukan adalah bagaimana kejadian serupa tidak terjadi kembali/berulang.

Fakta bahwa Tanjung yang terputus sedianya tidak memutus rasa empati dan perhatian pihak terkait atas situasi yang dihadapi warga korban. Tanjung yang terputus sedianya menjadi perhatian bersama, termasuk oleh Pemerintah bahwa praktik eksploitasi hutan alam primer di perhuluan sungai harus segera disikapi.

Tanjung yang terputus mengingatkan bahwa bencana ekologis hakikatnya tidak pilih kasih.

Penulis : Hendrikus Adam, Walhi Kalbar

Monga.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini