Ini Nama Tempat Wisata Baru di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung

2031
Saat peserta fieldtrip melakukan pengamatan air. Foto dok : IST/Yayasan Palung

Angin sejuk dan air yang jernih terasa saat berada di wilayah ini. ke khasan lainnya terasa ketika ragam tumbuhan rimbun terlihat mendominasi. Tidak hanya itu, di kawasan ini pun ternyata adalah rumah satwa dilindungi karena dijumpai tanda-tanda keberadaan berupa sarang baru orangutan. Ini kami jumpai saat mengadakan fieldtrip bersama siswa-siswi kelas 9 SMPN 3 Matan Hilir Utara  selama 3 hari di kawasan TNGP dan ternyata wilayah ini wisata baru lho  di Kawasan TNGP.

“Kami beduak dengan Riduwan te, betemu/ meliat sarang baru bah. Itu kayaknye sarang orangutan, tipe sarang kelas A, lah sepertinya” (Kami berdua dengan Riduwan betemu/melihat sarang baru. Itu sepertinya sarang orangutan, tipe sarang kelas A),kata Sidiq,salah seorang Relawan RebonK saat mendampingi peserta Fieldtrip tersebut.

Air sejuk dan ragam tumbuhan yang ada di wilayah ini ternyata tak sekedar sejuk dan rimbunnya tetapi ternyata menjadi media yang sangat berharga bagi peserta fieldtrip. Ragam tumbuhan dan air yang ada di tempat tersebut tak ubah sebagai perpustakaan alam sebagai tempat untuk belajar (ilmu pengetahuan/perpustakaan alam) secara langsung  di alam.

Peserta fieldtrip saat melakukan pengamatan. Foto dok : Yayasan Palung

O ya, sampai lupa menyebut nama tempat atau lokasi saat kami fieldtrip, pada tanggal 2-4 Agustus 2019 kemarin itu, Namanya Riam Jerunjung.

“Riam Jerunjung adalah kawasan yang berada dalam kawasan TNGP, secara administratif masuk dalam kawasan Desa Laman Satong. Riam Jerunjung berada di Zona Pemanfaatan TNGP. Oleh pihak desa, kawasan ini dijadikan daerah tujuan baru (tempat wisata baru) berbasis alam. Selain yang sudah ada yaitu Riam Laman Bersolek yang sudah terlebih dahulu di kelola”, ujar Mariamah Achmad, selaku manager pendidikan lingkungan Yayasan Palung yang saat itu mengikuti kegiatan fieldtrip.

Untuk menjangkau Riam Jerunjung, apabila dari Ketapang membutuhkan waktu 1 jam 20 menit  menuju titik pal 12 atau simpang PDAM. Selanjutnya dari simpang PDAM menuju Riam Jerunjung diperlukan waktu 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki untuk sampai ke lokasi (Riam Jerunjung).

Saat fieldtrip, siswa-siswi pun diajak belajar tentang survei satwa, pengamatan satwa malam, sound scape forest (mendengar suara alam), analisis vegetasi dan pengamatan satwa pagi dan pengamatan indikator air bersih.

Para peserta menggambarkan ketika melakukan presentasi saat melakukan pengamatan satwa. Mereka menemukan kelasi, burung pelatuk dan burung kucicaK hijau atau kucicak daun. Selain itu juga mereka menemukan sarang orangutan. Sedangkan saat melakukan pengamatan indikator air, mereka menemukan jenis udang, kepiting dan ikan. Kualitas air di wilayah tersebut dipastikan sangat baik karena sumber airnya langsung hutan yang masih baik.

Setelah dilakukan pengamatan, selanjutnya peserta fieldtrip melakukan presentasi. Mereka terbagi menjadi 4 kelompok yaitu; orangutan, bekantan, berunang madu dan trenggiling. Mereka pun diminta untuk menyajikan data hasil pengamatan dan mempresentasikannya. Mereka (peserta) juga diajak untuk menampilkan kemampuan mereka dalam malam pentas seni.

Peserta Fieldtrip saat melakukan tubing di Riam Jerunjung. Foto dok : Yayasan Palung

Selain itu, peserta fieldtrip juga diajak untuk bermain tubing (arung jeram).  Peserta pun satu persatu mencoba arung jeram dengan mengarungi sungai menggunakan ban bekas. Sebelumnya (di pagi hari) peserta dan panitia fieldtrip melakukan senam pagi bersama.

Pada saat melakukan kegiatan selalu diselingi dengan permainan/ice breaking. Semua peserta tampak antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan.

Adapun peserta yang ikut dalam acara fieldtrip berjumlah 47 orang siswa/siswi SMPN 3 MHU, dua guru pendamping (Didit, Bapak Markus dan Tia) dari BTNGP ( Doni dan Supiandi) dan dari BOCS ( Ifri, Mega, Reni, Sony, Ari dan Fitri) sedangkan dari Yayasan Palung (Mariamah Achmad, Haning dan Riduwan) serta Sidiq dari Relawan RebonK.

Semua Rangkaian kegiatan berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta.

(MONGA.ID/Petrus Kanisius)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini