MONGA.ID – KETAPANG, Menjelang hari raya, khususnya Natal dan tahun baru memang menjadi sasaran empuk bagi para politikus untuk ‘tebar pesona’.
Mulai dari menyebarkan ucapan natal melalui medsos, baliho dan kartu natal. Kemasan parcel pun menjadi budaya yang tak terlepaskan.
Uniknya sejak pemilu serentak 2004 silam, di kota Ketapang memiliki budaya bagi-bagi air kaleng dan kalender di setiap hari raya terlebih menjelang NATARU.
“Hampir setiap tahun kita mendapatkan bingkisan aek kaleng berbagai merek dan kalender dari orang politik”, terang Frans Doni.
Anehnya, menurut pria gundul bertato yang akrab dipanggil Adon ini saat diwawancari kemarin (23/12) sore, NATARU 2021 ini untuk penyebaran air kaleng dan kalender terpantau berkurang drastis, entah ada apa gerangan.
Wili tokoh muda Ketapang berpendapat bahwa diplomasi air kaleng dan kalender sudah tidak efektif lagi.
Hal senada disampaikan Leny, “Masyarakat Ketapang sudah cerdas. Namun untuk peningkatan elektabilitas, boleh saja. Namun jika ini sebagai satu cara untuk meraih simpati masyarakat guna kepentingan politik, mungkin sudah tidak efektif lagi”, pungkasnya.
(MONGA/ZA)