Tahun ini, Parara (Panen Raya Nusantara) kembali mengadakan kegitan yang bertajuk; Meet The Makers 15 “Resilience” Plaited Art and Textile from Borneo . Kegiatan ini akan diselenggarakan di Parara Indonesian Ethical Store, Kemang Jakarta Selatan, pada 21-23 Oktober 2022.
Sebagai penyelenggara kegiatan adalah Meet the Makers. Meet the Makers merupakan sebuah pameran seni kerajinan yang diadakan satu kali dalam setahun di Jakarta oleh komunitas seniman, pengrajin dan desainer dari seluruh Indonesia. Meet the Makers menghadirkan seniman atau pengrajin penting yang sangat dinamis di sektor tenun tangan, keranjang anyam, batik, fashion, berbagai item interior, bentuk-bentuk kontemporer dari tekstil tradisional, aksesoris, tas dari bahan tenun, tikar, wayang dan banyak lagi.
Selama tiga hari, seniman dan pengrajin berkumpul untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat hasil kerajinan mereka langsung. Meet the Makers meghadirkan suasana yang intim bagi para seniman dan pengrajin untuk berinteraksi secara tatap muka serta menjelaskan dan menunjukkan proses dalam menciptakan hasil seni kerajinan mereka. Meet the Makers juga menyajikan sejumlah demonstrasi dari pengrajin yang berbeda setiap hari.
Dari sebuah gerakan para seniman dan pecinta seni, Meet the Makers telah berkembang menjadi lembaga nirlaba untuk mendukung dan mempromosikan kerajinan seni pada skala nasional. Melalui lembaga ini, Meet the Makers mendukung promosi karya-karya yang dibuat dengan bahan-bahan lokal dalam konteks budaya yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Adapun peserta artisan dan Seniman Meet the Makers 15 antara lain adalah ;
- Tujuh Dara, Anyaman Bemban, Kanca
- Jasa Menenun Mandiri, Tenun Ikat (tbc)
- Yayasan Palung, Penganyam Resam
- ASEPHI Kalbar (tbc)
Pada kegiatan kali ini, Yayasan Palung (YP) melalui Program Sustainable Livelihood (SL) ikut ambil bagian bersama perajin resam binaan dalam kegiatan itu, dengan mengadakan pelatihan gelang resam.
Pakis resam liar bisa ditemukan di wilayah sekitar zona penyangga Taman Nasional Gunung Palung, Area yang dilindungi mencakup 108,043.90 ha di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Biasanya resam digunakan secara tradisional sebagai tali untuk keperluan perlengkapan berburu atau bisa juga dibuat sebagai wadah/tempat untuk keperluan dapur. Baru-baru ini Pakis “Resam” juga dimanfaatkan lebih luas sebagai aksesoris dan perlengkapan rumah tangga. Lidya seorang wanita berdarah Melayu setempat memanfaatkan “Resam” secara berkelanjutan dengan memproduksi produk kemudian dijual inilah yang membantunya untuk melanjutkan sekolah di Pontianak dan Jakarta, Ayo bergabung dalam pelatihan ini untuk bertemu dengan Lydia dan karya-karyanya.
Batas minimal usia untuk mengikuti pelatihan ini yaitu berusia 10 tahun dan akan dilaksanakan dalam dua sesi:
Sesi Pertama, Sabtu, 22 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB-17.00 WIB
Sesi Kedua, Minggu, 23 oktober pukul 10.00 WIB -12.00 WIB
Biaya registrasi pada pelatihan ini adalah RP. 80.000 untuk dua orang dan Rp. 150.000 untuk emoat orang, dimana sudah termasuk 1 gelang resam, dua cincin resam, minuman, dan makanan ringan.
Jika anda tertarik untuk bergabung silahkan melakukan registrasi melalui link yang tertera berikut ini:
https://bit.ly/ResamBraceletworkshop
Silahkan lakukan pembayaran melalui nomor rekening dibawah ini :
1056-01000467-563 (Bank BRI)
Atas nama MTMI
Lalu kirimkan bukti pembayaran ke nomor atas nama Regina (+62 813 1470 4738).
Pit-YP
(MONGA.ID)