Seluas mata yang memandangku
tak sama dengan adanya aku yang kian terhimpit kini
terhimpit sempit nyatanya itu
kalah dikalahkan disetiap penjuru itu yang tersaji
Balutan dan luasan tutupan alam raya mengelilingi telah berganti
berganti tumbuh tapi tak sama fungsi
tumbuh sama berdiri kokoh, namun tak sama ramah
satu ramah dan satu pemarah
Itu terbukti, bila rimbun tajuk-tajuk penyejuk jiwa dahaga
bila tanam tumbuh bersisir rapi, hawa panas menyengat tubuh jua haus nan rakus
tanah tumbuh hilang berganti kini penanda tanya
berubah fungsi tanah kering, air tak lagi mengalir deras tersedia sebab semakin tergerus
Mata melihat, telinga mendengar tersiar tentang aku yang semakin terhimpit
apa daya, aku semakin tak berdaya karena derai derita semakin menjelma
tumbuhan sejenis, lubang terbuka semakin meluas hingga ruangku bernafas semakin sempit
segala bernyawa menanti rasa bila ada belarasa, daya dari semua kepada semesta raya
Ketapang, Kalbar 20/9/2017
Petrus Kanisius
(Monga/Pit)