Monga.id, Yogyakarta – “Capung merupakan serangga predator, sangat bermanfaat sebagai pengendali hama pertanian” ungkap Prof. Damayanti Buchori, pembicara pada Jambore Capung Indonesia kedua yang diadakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau merupakan ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia sejak tahun 2015.
Jambore capung kali ini bertemakan “mengembangkan sayap merangkul nusantara” dimulai kemarinĀ 11 agustus dan berakhir hari ini, 12 agustus 2017.
Sementara itu Dr. Suputra menjelaskan tentang bagaimana capung hidup, bermetamorfosis dan menjadi indikator kesehatan lingkungan, terutama air. Beliau telah melakukan penelitian di banyak tempat bahkan sampai ke negeri matahari terbit, Jepang.
“Tujuan dilakukan jambore ini diantaranya untuk memperluas pengetahuan tentang keberadaan berbagai jenis capung di Indonesia, serta manfaatnya untuk lingkungan dan manusia”. kata ketua IDS dengan menghadirkan pembicara Prof.Damayanti Buchori, Dr. Suputa (Dosen entomologi UGM), Sigit Rahardi (Ketua Indonesia Dragonfly Society).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biolaska dan WaterForum (UIN Jogja) bekerja sama dengan Indonesia Dragonfly Society (IDS).
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena Kabupaten Ketapang sangat minim dalam hal database serangga” kata Abdurahman Al Qadrie, Ketua Konservasi Biodiversitas Ketapang yang sebelumnya dikenal sebagai Kawan Burung Ketapang (KBK) yang menyempatkan diri ikut dalam jambore kali ini.
Harapan dia adalah, apa yang menjadi penting bagaimana kegiatan ini bisa diterapkan sebagai bagian dari kepedulian kita untuk melestarikan alam sekitar dan lingkungan sehat yang tentu bermanfaat bagi kehidupan manusia (Monga / ADN)