Wawancara Singkat Tentang Pameran dan Seminar Replika Kain Kafan Yesus 

2620
Baliho tentang Pameran dan Seminar Replika Kain Kafan Yesus. Foto IST/MONGA.ID/PANITIA

Berikut Wawancara Singkat Dwi Za Bagastia Reporter MONGA.ID dengan RP Yustinus Sukardi, CP tentang Pameran dan Seminar Replika Kain Kafan Yesus

MONGA.ID: Pastor, Apakah kami boleh tahu apa itu kain kafan Yesus?

RP Yustinus Sukardi, CP : Dari injil kita mendapat informasi bahwa Yesus, setelah penderitaan dan wafatNya, Ia dikafani dengan kain lenan yang putih bersih (Mat 27:59) dan dibaringkan dalam kubur. Pada hari ketiga Ia bangkit dari kubur. Kain kafan yang membungkus badanNya, terletak di tanah (bdk. Yoh 20:6). sekarang dimana kain kafan tersebut disimpan? Siapa yang simpan? Tidak ada informasi yang pasti tentang ini. Dalam manuskrip Hunggarian Pray yang ditulis thn 1192 dikatakan bahwa kain kafan Yesus disimpan di Konstantinopel, Turki. Bagaimana bisa sampai di sana? Tidak ada penjelasannya. Oleh seorang tentara perang salib (Geoffrey de Charny) kain kafan tersebut dibawa ke Prancis, tepatnya ke kota Lirey. Dan pada tahun  1579 kain kafan tersebut dibawa ke Turin, Italia. Dan sampai hari ini masih tersimpan aman di sana. Oleh banyak umat beriman, kain ini dipercayai sebagai kain kafan asli yang membungkus jenasah Yesus. Akan tetapi tidak sedikit pula yang pesimis soal keaslian kain kafan tersebut.

MONGA.ID : Lalu bagaimana sikap gereja sendiri?

Gereja berpandangan bahwa kain kafan tersebut, asli atau tidak, tidak akan mengurangi iman akan Yesus Kristus menderita, wafat, dimakamkan dan  bangkit dari mati. Gereja tidak melarang bagi yg percaya kalau kain kafan itu asli. Sebaliknya gereja juga tidak menjadikan kain kafan tersebut sebagai sebuah doktrin yang harus diimanani dan diakui oleh seluruh umat beriman. Gereja menyerahkan kepada umat beriman untuk mengambil sikap netral terhadap kain kafan, tanpa harus menyalahkan satu sama lain. Paus Yohanes Paulus II, secara pribadi, berpendapat: “kain kafan ini merupakan sebuah gambaran cinta Tuhan dan dosa manusia” dan “… .cetakkan yang ditinggalkan oleh tubuh yang tersiksa dari yang disalib, yang memperlihatkan kemampuan manusia luar biasa  untuk menyebabkan penderitaan dan kematian bagi sesama manusia, berdiri sebagai lambang pihak2 tak bersalah yang menderita setiap zaman. 

MONGA.ID : Apa keterkaitan kafan Yesus dengan pasionis? Tidak ada kaitan langsung antara pasionis dengan kain kafan Yesus. Siapa pasionis itu?

RP Yustinus Sukardi, CP : Pasionis (CP) adalah kongregasi yang mengkhusukan diri untuk merenungkan dan menjadikan sengsara Yesus sebagai spiritualitas dalam hidup dan karya pewartaan. Keberadaan kain kafan dan otentisitasnya, sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap keyakinan para pasionis untuk meyakini bahwa karya keselamatan Tuhan itu dilaksanakan lewat penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus.

Komentar saya terkait pameran kain kafan : terlepas dari otentik atau tidak kain kafan ini, pameran kain kafan ini adalah sesuatu yang sangat bagus (untuk pasionis atau umat beriman pada umumnya), khususnya di masa prapaskah, masa persiapan untuk merayakan paskah. Bagus untuk menyadarkan atau sedikit memberi gambaran kepada kita bagaimana hebatnya penderitaan Yesus/orang yang meninggal karena dihukum salib. Melalui pameran kain kafan ini, diharapkan juga, agar kita bisa lebih ikut merasakan beratnya jalan keselamatan yang diambil Tuhan untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Akhirnya bagus untuk membawa kita pada kesaadaran bahwa karena dosa-dosa kita, Tuhan harus menanggung penderitaan yang amat ngeri.

(MONGA.ID/DWI ZA BAGASTIA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini