(PUISI)Tentangmu Bumi

1563
Bumi Sakit, siapa yang Peduli. (Foto : Istimewa/ quora.com

Tidak hanya sekedar rumah tetapi juga nafas

Rumah dan nafas bagi semua makhluk penghuninya

Siapa pun saat ini sangat membutuhkanmu

Banyak yang menerka, fakta, mengira tentangmu

Ya, tentangmu, tentangmu hari ini

Cerah harimu berubah rupa yang tak lagi sama

Di usiamu yang tak muda

Derai air matamu semakin sering membuncah tumpah

Tak lain karena derai tangismu akibat ulah serakah

Langit biru berubah gelap menjadi gelap gulita

Tajuk-tajuk pepohonan tak lagi banyak berdiri kokoh

Sampah-sampah banyak yang tak diolah dan terpilah hingga menjadi limbah

Panas terik tak kentara mendera terasa di kepala

Sayup-sayup kata pelihara, rawat dan jaga terkadang hanya tinggal celoteh belaka

Bukan tak percaya, tetapi ini rasa dan fakta

Rasa dan fakta tentang tak lagi banyak yang peduli

Peduli bukan memaksa, tetapi dengan cara sederhana tanpa ragu atau diam membisu

Bumi ingatkan kita, karena ia perlu asa bukan kata atau tindakan serakah kita

Tua renta usianya sebagai penanda kepada kita semua

Sebagai pengingat agar kita tidak lupa

Harapan semua tentangmu agar bisa terus memberi

Sembari menanti agar engkau terus lestari hingga nanti

Ketapang, Kalbar 12 Juni 2020

(MONGA.ID/Petrus Kanisius)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini