MENGINTIP IBU-IBU PRAKTEK PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG

330
Saat ibu-ibu membuat Keripik Singkong. (Foto : ISTIMEWA/Salmah-YP).

Kayong Utara, Ibu-ibu dari beberapa kelompok binaan (dampingan) Yayasan Palung melakukan kegiatan praktek pembuatan keripik singkong di rumah ketua Kelompok Rintis Betunas di Desa Riam Berasap Jaya, KKU Pada Jumat (22/9/2023) pekan lalu.

Ibu-ibu mulai melakukan praktek pembuatan keripik singkong sekitar pukul 13.30 WIB, kegiatan praktek pembuatan kripik tersebut terdiri dari 3 orang dari kelompok Rintis Betunas, 1 orang dari Pengrajin Peramas Indah, 1 orang dari KUPS Asoka LPHD Simpang Keramat dan 2 orang dari masyarakat sekitar rumah ketua kelompok.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kripik singkong antara lain adalah Ubi (singkong) 8 kilogram (kg). Setelah ubi tersebut dikupas dan dicuci bersih kemudian diserut menggunakan alat khusus pembuatan keripik yang masih manual. Setelah semuanya sudah selesai diserut, ubi tersebut dibagi menjadi dua bagian dimana yang bentuknya lebih kecil dibuat menjadi varian rasa pedas manis dan untuk ubi yang lebih lebar dibuat menjadi varian rasa original.

Setelah semua produk tersebut selesai digoreng dan sudah dengan varian rasanya masing -masing selanjutnya produk tersebut ditimbang. Adapun hasil dari timbangan yaitu 1.2 kg untuk varian rasa pedas manis dan 2 kg untuk varian rasa original.Jadi total keseluruhan dari ubi 8 kg setelah digoreng memperoleh hasil 3.2 kg telah menjadi keripik ubi yang siap packing. Dan setelah semuanya selesai, para Ibu – ibu bisa mencicipi dan dirasa untuk rasa sudah pas maka mereka bisa mempraktekan ulang ilmu tersebut dirumah masing – masing.

Selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampur dan digoreng. Setelah digoreng, diperoleh keripik sebanyak 3,2 kg. Dimana 1,2 kg dibuat menjadi keripik pedas manis, dan 2 kg keripik original.

Kegiatan praktek pembuatan keripik ini dilakukan sebagai upaya pengulangan ilmu yang didapat dikelompok dampingan Gemawan pada saat studi banding pada beberapa bulan yang lalu.

Field Officer Program Sustainable Livelihood (SL) Yayasan Palung (YP), Salmah, mengatakan, Lebih lanjut Salmah mengatakan, Pada hari kegiatan praktek pembuatan keripik dilakukan bersama Ibu -ibu dari istri para kelompok tani Rintis Betunas dan yang menjadi leader adalah Ibu-ibu yang ikut berangkat ke Seponti saat kegiatan studi banding, adapun alasan dilakukannya studi banding serta praktek pembuatan keripik adalah sebagai bentuk upaya pemanfaatan ubi yang ada dikelompok tani, karena pada kelompok Rintis Betunas sangat banyak menghasilkan ubi dilahan perkebunan mereka masing-masing sehingga dari Tim Sustainable Livelihood (SL) Yayasan Palung memfasilitasi ibu-bu yang juga merupakan istri dari para petani dari kelompok Rintis Betunas tersebut agar bisa memanfaatkan ubi menjadi suatu produk yang mempunyai harga jual yang lebih tinggi dari pada hanya menjual ubi utuh saja. Adapun serangkaian kegiatan tersebut selesai dilaksanakan pada Jumat (22/9), pukul 16.30 WIB.

Di sesi akhir kegiatan, kami berkesempatan berfoto bersama, akan tetapi tidak semua orang ikut berfoto dikarenakan sudah ada yang pulang terlebih dahulu.

SalmahYayasan Palung

(MONGA.ID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini