MONGA.ID – KETAPANG, Sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, KORMI (Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia) & IESPA (Indonesia eSports Association) Kabupaten Ketapang menyelenggarakan eSports Festival yang diikuti oleh 1.060 atlet esports dari berbagai usia. Mereka terbagi dalam banyak tim untuk bersaing dalam tiga cabang game populer: Mobile Legends, Free Fire, dan eFootball Mobile. Salah satu tim yang turut serta adalah “Forever,” yang terdiri dari tiga siswa kelas 4 SD PL Santo Yosef Ketapang, yaitu Jonathan Fernando Putra, Justin, dan Jannes.
Dengan Jonathan sebagai ketua tim, tim Forever berpartisipasi dalam cabang Free Fire. Meskipun kemenangan tidak menjadi target utama, ketiga anak ini menunjukkan semangat dan kekompakan yang tinggi dalam setiap pertandingan. Jonathan, Justin, dan Jannes memanfaatkan ajang ini sebagai kesempatan untuk belajar dan menikmati pengalaman berkompetisi di dunia esports.
“Kami sangat senang bisa ikut serta dalam festival ini. Yang penting bagi kami adalah belajar berproses, bagaimana bekerja sama dalam tim, dan merasakan pengalaman bertanding di tingkat yang lebih luas,” ujar Jonathan seusai turnamen.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan bakat di bidang esports, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan non-akademis anak. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan akan lahir anak-anak yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki potensi besar di dunia esports yang sedang berkembang pesat.
“Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus diadakan, sehingga anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang di berbagai bidang. Kami sebagai orangtua mendukung penuh kegiatan ini karena selain mengembangkan keterampilan bermain, anak-anak juga belajar tentang kerja sama, disiplin, dan sportivitas,” ungkap Frans Doni, orangtua Jonathan yang turut mendampingi Tim di tempat pelaksanaan turnamen.
Esports Festival ini menjadi momentum penting bagi pengembangan dunia esports di Ketapang, serta menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar yang perlu terus didukung dan dikembangkan. (MONGA)