“Mending bambu membantu memperbaiki DAS (Daerah Aliran Sungai) dan upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan yang sudah kritis di kampung halaman kami”. )*Frans Lakon
Monga.id –Di era modern seperti sekarang ini, pengaruh kemajuan zaman teramat sulit di bendung. Tuntutan hidup menanjak drastis akibat pengaruh luar yang datang dari segala lini, menawarkan kemewahan dan kepragmatisan hidup.
Jadi wajar, sektor industri masuk sampai pedalaman, menawarkan gelimangan uang pengganti lahan yang diserahkan. Wajar, ketika sekelompok orang memporakporandakan alam hanya untuk mencari seonggok emas sembari berharap pulang dapatt rejeki untuk menenuhi tuntutan hidup anak dan istri. Tak peduli alam, hutan, dan sungai itu mau hancur luluh berantakan, yang penting UANG, UANG dan UANG.
Dan ketika alam bereaksi, tak perlu saling tuding itu salah siapa, dan itu dosa siapa. Ini sudah terjadi, dan terima saja ini hanyalah perubahan yang mau tidak mau harus kita terima meski kita belum siap. Jangan kritis karena nanti dibilang pahlawan kesiangan. Jangan memberi saran nanti dibilang mau numpang beken. Ah, ya sudahlah …
Berharap saja pada alam agar semua ini hanyalah sementara, atau coba mengadu kepada bambu yang kebetulan banyak bisa dijumpai di hutan tanah kita ini agar dia bisa membantu asa ini.
Ya betul juga ya, dari pada hidup dianggap sebagai parasit kebanyakan orang, mending bambu membantu memperbaiki DAS (Daerah Aliran Sungai) dan upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan yang sudah kritis di kampung halaman kami. Bambu kan memiliki perakaran yang baik, cepat dan mudah tumbuh diberbagai tempat dan produktivitas tinggi sehingga cocok untuk penanganan degradasi hutan dan lahan, menahan erosi dan tanah longsor, perlindungan mata air, dan perlindungan daerah kanan kiri sungai dengan baik, dan mampu menyerap polutan (bahan/benda yang menyebabkan pencemaran) dalam air yang tercemar.
Dengan begitu, keberadaan bambu bisa menjadi salah satu solusi yang baik untuk program rehabilitasi hutan dan lahan kritis, perlindungan kanan kiri sungai, mitigasi iklim, perbaikan lingkungan, serta pengembangan ekonomi masyarakat ya seperti di Jepang yang terkenal dengan sebutan negeri tirai bambu itu.
Ah ya sudahlah bambu, mending kamu ku jadikan bahan untuk kandang ayam dulu dah, dari pada mimpi jauh ke negeri Jepang.
*)Frans Lakon, Pecinta Lingkungan Hidup dan Penulis, beberapa karyanya diantaranya: Dayak menggugat, Mengenal Warisan Dayak Simpakng, CUSJ; Karya Untuk Negeri.