Berjumpa dengan Ragam Biodiversitas Saat Survei di Sekitar Kawasan Hutan Desa

1120
Saat Survei di Kawasan Hutan Desa Berjumpa dengan Ragam Biodiversitas. (Foto : Andre Ronaldo/Yayasan Palung).

MONGA.ID-KAYONG UTARA, Dalam rangka rencana pengelolaan hutan desa, Yayasan Palung (YP), melakukan survei Biodiversitas di Desa Padu Banjar di Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Setiap tahun Yayasan Palung melakukan survei di kawasan Hutan Desa Binaan. Survei yang dilakukan antara lain tentang biodiversitas seperti yang dilaksanakan bulan lalu.

Yayasan Palung bersama tim Survei yang ada di sekitar Hutan Desa bersama melalukan survei selama satu pekan lebih (8 hari).

Beberapa kegiatan yang mereka lakukan ketika melakukan survei diantaranya seperti mengidentifikasi pohon dan membuat plot permanen. Plot permanen merupakan plot yang dibuat dan didatangi setiap tahunnya  yang salah satu tujuannya untuk membandingkan hasil survei dari tahun ke tahun.

Selama melakukan survei, banyak cerita yang mereka temui di sekitar Kawasan Hutan Desa. Cerita menarik hasil yang mereka jumpai selama survei diantaranya seperti berjumpa dengan ragam biodiversitas seperti Enggang, suara owa, sarang orangutan, kelasi, kura-kura  tempurung datar, ular viper, tikus bulan, indikasi adanya keberadaan babi dan rusa, dari jerat yang dijumpai. Ada juga kobra dan tupai tanah.

Saat survei berjumpa dengan ular pit viper (Trimeresurus albolabris). Foto : Erik Sulidra/YP.

Ada pula macam-macam tumbuhan yang mendiami hutan rawa gambut sekunder, banyak pohon pionir seperti makaranga dan ubah. Ada pula pohon dari sisa tebangan di hutan sekunder, di kawasan Hutan Desa Padu Banjar. Selain itu ada  meranti, jelutung dan ramin yang merupakan pohon yang dilindungi.

Berjumpa dengan kura-kura. Foto : Erik Sulidra/YP.

Tidak hanya cerita biodiversitas yang ada di kawasan itu (hutan desa) tetapi juga cerita, pengalaman menarik dan suka duka selama melakukan survei, diantaranya mereka ketemu viper, kobra, hujan di tenda playing camp hingga kebasahan, berjalan tercebur dan tercelup dalam gambut dalam, yang mereka takuti adalah ular berbisa ketika mengadakan survei. Saat survei, mereka juga bertemu dengan tikus bulan (Moon rat).

Menariknya lagi, tim Survei juga cukup beruntung saat melakukan survei karena mereka bisa bertemu dengan sarang orangutan, ada 25 sarang orangutan yang berhasil mereka jumpai selama mereka melakukan survei.

Saat melakukan survei, Tim survei Yayasan Palung melakukan survei bersama dengan Lembaga Pengelola Hutan Desa Banjar Lestari (Desa Padu Banjar). Seperti diketahui, luasan yang ada di Hutan Desa Padu Banjar, jumlah luasan 2.883 hektare (ha).

Manager Program Perlindungan Satwa dan Habitat Yayasan Palung, Erik Sulidra menceritakan singkat tentang keadaan hutan desa, seperti tahun 2020 lalu, di  Hutan Lindung Gambut Sungai Paduan, hasil analisa ada 33 individu orangutan. Kawasan Hutan Lindung Gambut Sungai Paduan yang pengelolaannya adalah Hutan Desa, ada empat desa (Desa Padu Banjar, Desa Pemangkat, Desa Pulau Kumbang dan Desa Nipah Kuning).

Lebih lanjut, Erik sapaan akrabnya mengatakan, ada luasan tutupan hutan dari transek yang mereka survei panjang transeknya ada empat transek, masing-masing 1000 meter. Ada tutupan hutannya yang masih bagus berada di tepi hutan. Mungkin terjadi ketika zaman HPH. Bulan ini lanjut lagi survei lagi di Hutan Desa lainnya.

Petrus Kanisius/MONGA.ID

(MONGA.ID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini