MONGA.ID-KETAPANG, Nyapat Tautn merupakan rangkaian acara sebagai perwujudan syukur kepada Duwata /Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen padi pada masyarakat Dayak Simpakng. Perwujudan syukur ini biasa dilakukan oleh masyarakat adat setelah panen padi berlangsung. Nyapat artinya batas sedangkan Tautn artinya Tahun, sehingga jika diartikan dalam bahasa Indonesia secara bebas yakni Batas Tahun. Hal ini sebagai pemisah rangkaian prosesi dalam kalender pertanian sesudah panen padi untuk menuju siklus baru/tahun baru.
Tahun 2022 ini di Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang, Gawai Nyapat Tautn sudah berlangsung yang ke XI. Gawai Nyapat Tautn yang Ke XI ini mengusung tema “Ayoh Odop Ngajaga Adat dan Tradisi Dayak Sebagai Warisan Budaya” / Mari Kita Menjaga Adat dan Tradisi Dayak Sebagai sebagai Warisan Budaya. Kegiatan ini berlangsung sejak 30 Juni 2022 s.d 5 Juli 2022 di Komplek Betang Raya, Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang.
Pembukaan Gawai Nyapat Tautn ini dibuka langsung oleh Patih Jaga Pati, Alexander Wilyo S.STP.,M.Si, Sekda Kabupaten Ketapang yang dalam hal ini mewakili Bupati Ketapang.
Dalam kesempatan yang sama, Ormas Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) DPC Ketapang atau yang lebih dikenal pasukan merah, turut serta dalam kepanitiaan.
Sebagai Ormas yang konsisten untuk menjaga dan melestarikan adat budaya bangsa Dayak, TBBR Ketapang merasa bangga bisa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan ini.
“bangga dan bersyukur karna PM TBBR Kabupaten Ketapang dan PAC TBBR Kec. Simpang dilibatkan dan ikut serta pada rangkaian kegiatan pembukaan Gawai Nyapat Tahun ke XI Tahun 2022”, ungkap P. Dima, selaku Sekretaris TBBR Kabupaten Ketapang.
Mulai dari acara Karnaval Budaya, Ritual Adat Pembukaan, Minum Adat Demong Dabong sampai dengan acara Seremoni Pembukaan Gawai Dayak Nyapat Tahun ke XI tahun 2022, PM TBBR Kabupaten Ketapang dilibatkan oleh panitia, termasuk dalam bidang keamanan PM TBBR PAC Kecamatan SimPang Hulu sebagai Koordinator.
Dima juga menerangkan bahwa dengan hadirnya Gawai Nyapat Tautn yang ke XI ini, maka hal ini menunjukan Semangat Persatuan Bangsa Dayak Dalam Mempertahankan Adat dan Budaya Dayak masih Tetap Eksis di era modernisasi pada saat ini.
Sekretaris TBBR Kabupaten Ketapang ini juga berpesan kepada Generasi Muda Khususnya Generasi Muda Dayak untuk tetap menjadi diri sendiri sebagai Dayak yang beradat dan Berbudaya dan jangan takut mengaku diri kita sebagai orang Dayak.
“Dayak itu adalah suku yg dianugerahkan Tuhan kepada individu masing-masing. Oleh karena itu kita tidak boleh malu menjadi Orang Dayak dimanapun berada” tutup Dima.
Diketahui, rangkaian Gawai Nyapat Tautn ini diawali dengan pembukaan acara pada hari Kamis (30/6/2022) berlanjut hingga tanggal 5 Juli 2022 dengan berbagai lomba diantaranya lomba permainan rakyat, lomba lagu daerah serta seminar kebudayaan. Selain lomba dan seminar kebudayaan, juga diadakan Musyawarah Adat (Musdat).
Penulis : DZB
(MONGA.ID)