Panas terik tak teduh seperti dulu
Panas terik membakar kulit itu tak terkira mendera
Gerah, gelisah tanpa arah, panas terik saban waktu
Menyapa angin penyejuk, penyejuk jiwa
Suhu panas terik terjadi akibat gerak semu matahari kata para ahli
Panas bumi, perubahan iklim dan pemanasan global itu pasti
Panas, gerah mendera menanti asa disapa kini
Panas terik tentang ibu bumi yang tak hanya ibu tetapi rumah setiap insani
Panas terik tiada tara, kering kerontang bersama peluh keringat para petani mengolah sawah
Rinai hujan tak sanggup menyalur air karena tanah merekah
Bumi hijau tak lagi hijau, rebah tak berdaya dari setiap kisah
Tajuk-tajuk pepohonan luluh layu bersama anomali cuaca yang entah kapan berhenti merambah
Panas terik membakar kulit, menanti disapa siapa saja
Tentang bumi, bumi hari ini tak ubah seperti neraka mendera jiwa
Usia bumi sudah semakin tua renta sebagai ibu semua kita
Menyana siapa saja agar bumi boleh kiranya disapa oleh siapa saja, semoga saja…
(Pit-YP/MONGA.ID)