(Puisi) Aku Alam Semesta

719
Ilustrasi Alam Semesta. Foto : Istimewa/ cosmology ancient.
Ilustrasi Alam Semesta. Foto : Istimewa/ cosmology ancient.

Aku adalah aku yang tidak lain adalah alam semesta, tempat berdiam ragam napas. Kosmos yang kini dalam ruang dan waktu yang tak menentu

tetapi, apakah aku mampu tanpa dia atau mereka universum

 Aku bukan siapa-siapa, aku dicipta di hari pertama dalam kisah penciptaan

Aku tak lain tak bukan sebagai tempatku hidup yang menjadi alfa dan omega

Aku tercipta bukan hanya untuk aku semata melainkan untukmu, untuk kita, semua kita bersama pula

Aku terlahir untuk napas segala bernyawa hingga waktu entah kapan berakhir

tanyaku dalam diam,  

Sakit, jika terus (ter/di)sakiti mungkin kah masih ada rasa?

Adakah saling peduli?

Aku tercipta untuk pemenuhan, pemenuhan akan keberlanjutan

Cakrawala terkadang meredup ketika bias tingkah polah napas yang tak kenal ampun ketika bumi

Ragam yang dikata sebagai bencana kerap menghampiri seolah enggan berlalu

Embun pagi tak lagi menyejukan jiwa karena menjelma menjadi butiran debu panas menyengat keringat

Dia, mereka, kita semua akankah ingat akan aku?

tentang aku terlahir apa tujuan sesungguhnya

Menyana, tertera, terlukis, tergambar hingga tersiar, tentang aku semakin rebah terkulai layu

Apakah engkau bahagia, menegokku dengan situasi begini;

 Prihatin?

 Peduli? Atau diam membisu?

Entahlah hanya Dia, mereka yang tahu

Harapku, senenap napas segala bernyawa masih boleh bernyanyi jua bersukacita.

(Pit YP/MONGA.ID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini