Budidaya Madu Kelulut di Matan Hilir Utara, Mengembankan Ekonomi Memelihara Lingkungan

956
Mencicipi madu kelulut, Foto : Alkap Pasti/MONGA.ID

MONGA.ID-KETAPANG, Pengembangan usaha ekonomi masyarakat merupakan hal yang perlu didukung oleh semua pihak. Termasuk misalnya pengembangan budidaya madu kelulut yang ada di Desa Kuala Tolak. Proses budidaya harus semakin baik, sehingga peluang pasar akan semakin terbuka. Hal itu salah satu penekanan yang disampaikan DR Rosyadi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak pada kegiatan PKM (Pendampingan Kepada Masyarakat) di Matan Hilir Utara, Ketapang Kalimantan Barat baru-baru ini.

Bertempat di Gedung Pertemuan Pulau Sempadi Kuala Tolak, Minggu 19 Maret 2022 diadakan kegiatan PKM bertema  Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Budidaya Madu Kelulut di Desa Kuala Tolak Kecamatan Matan Hilir Utara. Dalam kegiatan ini dipaparkan tentang budidaya madu kelulut oleh Agus Muhammad Imran, salah seorang pengembang budidaya madu kelulut di Desa Kuala Tolak.

DR. Rosyadi, dosen pendamping PKM yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Untan Pontianak, memberikan beberapa masukan terkait pengembangan budidaya madu kelulut ini. Menurutnya, yang pertama tentu perlu disyukuri ada kekayaan alam berupa budidaya madu kelulut di Matan Hilir Utara. Berikutnya, perlu peningkatan kualitas budidaya madu kelulut tersebut.

Praktik panen madu kelulut. (Foto : Alkap Pasti/MONGA.ID).

“Kedepan, perlu peningkatan kualitas budidaya madu kelulut ini. Termasuk misalnya, apa kandungan yanga ada dalam madu tersebut. Dan ini perlu diuji dilaboratorium”, ujar DR. Rosyadi. Dengan mengetahui kandungannya,maka konsumen akan mendapat informasi yang bermanfaat dan mempengaruhi mereka untuk mengkonsumsi madu tersebut. Menurut DR Rosyadi pihaknya sendiri berkomitmen untuk membantu uji laboratorium dan pengembangan budidaya madu tersebut.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura Pontianak berkomitmen untuk membantu pengembangan usaha perekonomian masyarakat sehingga dapat lebih berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Salah satu bentuk pendampingan tersebut, dilakukan mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi yang melalui Program PKM atau Pengabdian Kepada Masyarakat.

Terkait dengan pasar, menurut DR Rosyadi, pasar dengan sendirinya akan terbuka jika produknya berkualitas dan mempunyai manfaat. “Apalagi sekarang, penjualan atau marketing terbuka lebar dengan memanfaatkan media sosial”, ucapnya.

Praktisi budidaya madu kelulut di Desa Kuala Tolak, Agus Muhammad Imran, dalam kesempatan ini berbagi pengalaman tentang pengembangan budidaya madu kelulut yang telah ditekuninya sekitar 5 tahun. Ia menjelaskan tentang jenis-jenis lebah termasuk kelulut, proses pembuatan kotak, tumbuhan yang perlu ada, serta tatacara panen.

“Budidaya madu kelulut ini selain mendapat penghasilan atau fungsi ekonomis. Juga mempunyai fungsi lain yaitu mendukung keberadaan lingkungan. Sebab, dalam budidaya madu kelulut ini harus juga ada di tanam atau di rawat pohon-pohon tertentu”, jelas Agus M. Imran.

Terkait pasar, menurut Agus, pembeli madu produknya berasal dari berbagai wilayah termasuk dari luar Kalimantan. “Pada saat COVID lalu, saya sampai kewalahan memenuhi permintaan konsumen”, ucapnya tersenyum.

PKM Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi di Matan Hilir Utara. (Foto : Alkap Pasti/MONGA.ID).

Pada kegiatan ini dilakukan juga diskusi pengembangan budidaya madu kelulut dengan peserta PKM utusan dari beberapa desa di Matan Hilir Utara. Juga dilakukan praktik langsung pelaksanaan panen madu kelulut dari kotak-kotaknya. Camat Matan Hilir Utara Ramhad Rohendi SH mengucapkan terima kasih atas PKM Magister Ilmu Ekonomi Untan di wilayahnya. Menurutnya, banyak potensi pengembangan ekonomi di Matan Hilir Utara, salah satunya Kawasan Wisata Mangrove dimana terdapat budidaya Kepiting.

Penulis : Alkap Pasti

(MONGA.ID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini